Bi No Sekai by Dans identik dengan manfaatnya untuk menstimulasi aura tubuh.
Aura sendiri didefinisikan sebagai pancaran sinar dari medan elektromagnetik yang ada di syaraf kita. Menurut Octavia Pramono dalam bukunya yang berjudul
Kupas Tuntas the Power of Aura, aura berada empat oktaf di bawah kemampuan penglihatan kasat mata, dengan panjang gelombang 12-6 mikron dan frekuensi 60-120 Hz.
Penelitian mengenai aura manusia pun sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1935, ketika seorang profesor teknik asal Rusia bernama Semyon Davidovich Kirlian,
mengembangkan suatu alat fotografi bertegangan tinggi untuk melihat medan energi di sekitar kaki dan tangan manusia. Teknologi tersebut lalu dikenal dengan nama Fotografi Kirlian.
Setelah itu, teknologi tersebut pun mengalami pengembangan hingga akhirnya pada tahun 1985 berkembang menjadi teknologi fotografi aura,
yang menggunakan sensor bio-feedback pada kedua tangan dan mengirimnya ke kamera.
Dari penelitian tersebut, aura pun kemudian dikaitkan dengan titik chakra yang dimiliki oleh manusia. Sebab, pancaran aura diaktifkan oleh chakra
yang terletak di 365 titik di tubuh manusia, dengan titik utama sebanyak tujuh titik chakra, yaitu Mahkota, Ajna, Vishudda, Anahata, Manipura, Svadhisthana, dan Muladhara.
Chakra sendiri dalam literatur India disebut sebagai pintu energi non-fisik yang tersebar di seluruh tubuh manusia dan berguna sebagai keluar masuknya energi positif dan energi negatif pada tubuh.
Pheromone adalah "zat cinta" yang dimiliki secara alami oleh manusia. Pheromone sendiri diadopsi dari istilah Feromon,
yang dalam bahasa Yunani memiliki pengertian phero yang artinya pembawa dan mone bermakna sensasi.
Zat kimia tubuh yang berfungsi untuk merangsang daya pikat seksual pada pria maupun wanita ini berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh makhluk
hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan membantu proses reproduksi. Berbeda dengan hormon, Pheromone menyebar ke luar tubuh dan
hanya dapat memengaruhi dan dikenali oleh individu lain yang sejenis (satu spesies).
Saat aroma Pheromone itu terhirup orang lain, reaksinya dapat berupa terciptanya kenyamanan atau keengganan dalam berinteraksi.
Fenomena Pheromone sebagai bentuk komunikasi ini lama-kelamaan mulai diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-hari, terutama sejak ditemukan fakta bahwa
Pheromone juga dihasilkan kelenjar dalam tubuh manusia.
Para ahli menganalogikan bahwa bau badan yang memiliki keunikan seperti seperti sidik jari ini, berperan menjadi Pheromone alami untuk daya tarik seksual.
Para ahli kimia dari Karolinska University Hospital (hasil merger antara Huddinge University Hospital dengan Karolinska Hospital) malah mengklaim bahwa
Pheromone juga punya andil dalam menghasilkan perasaan suka, cinta, dan bahkan gairah seksual seorang manusia pada manusia lainnya.
Jadi, ketertarikan seseorang pada manusia lainnya, baik itu berupa hubungan cinta, gairah seksual, maupun dalam memilih teman, juga didasari oleh bau Pheromone yang dihasilkan manusia.
Polusi dan sabun tertentu, disebut dapat mencegah tubuh untuk memproduksi Pheromone. Tidak heran, sekarang banyak sekali pabrik yang memproduksi essense
parfum berbagai macam wangi untuk membantu pria dan wanita yang kekurangan zat itu. Aura Perfume Bi No Sekai by Dans adalah salah satu media untuk membangkitkan
kembali ribuan zat Pheromone tubuh yang tersebar di tujuh chakra utama manusia, yang bertanggung jawab atas koordinasi komunikasi, seksual, kemampuan berpikir, mencari rejeki, dan sebagainya.
Setiap semprotan Aura Perfume Bi No Sekai by Dans akan menstimulasi zat Pheromone tubuh secara bertahap. Sebab, gelombang elektromagnetik yang disalurkan
pada Aura Perfume Bi No Sekai by Dans akan langsung berperan dalam merangsang tubuh untuk memproduksi zat Pheromone. "Zat cinta" inilah yang berfungsi meningkatkan rasa nyaman,
suka, sayang, daya tarik, dan simpati dari pengguna parfum terhadap orang-orang di sekelilingnya.
Hal itulah yang akan membuat para pengguna Aura Perfume Bi No Sekai by Dans mengalami perubahan positif dari segi aura, cara komunikasi, pembawaan, emosi, dan cara berpikir setiap harinya.